Senin, 12 Januari 2009

aku

hi all,.. apa blogku perlu diganti judul lg ya?? setidaknya, this is my real now, ga berfikir indah jadi hidupku nggak indah. hehhehe. Nggak juga kali ya? Sebuah judul kan bisa berarti sebuah pengharapan. Gmn ni??? Semua blm beres, padahal aku mau pergi dari sini. O ya, apakah aku salah jika aku memilih jalan hidupku sendiri?? Apakah aku berhutang pada sebuah pembelajaran?? Apa aku oppurtunis?? Ya.. Bodo amat, Ga mau peduli ama penilaian orang. Biarlah aku menjadi aku yang seperti ini. Ya... seperti ini.. Aku dan orang2 yang mengenalku dengan baek lah yang harus aku dengarkan. Bukan orang asing yang membuatku tidak menjadi aku lagi. Aku yang sekarang, ingin sepenuhnya menjadi diriku. Bukan dia atau mereka. Aku saja.

hm?????

Hai all,...
Pernah nggak ngalamin masalah kayak gini. Banyak banget yang musti diselesein. But, akhirnya ga tau harus nulai dari mana. Banyak si yang bilang. Tentuin prioritsa, kerjain satu persatu. Tapi yang ada karna satu dan laien hal bikin satu per satu tadi menjadi meloncat-loncat, karna banyak faktor x nya sehingga untuk menyelesaikan satu hal secara tuntas, harus menunggu faktor x tadi ada. Huff!!!! bingung ya. BIla ada tips and trick nya bisa dong dibagi disini..

Jumat, 09 Januari 2009

pilu

aku akan menunggu. dan dengan bodohnya akan tetap menunggu. rindu itu pilu. apalalgi jika kamu tidak tau. hanya kamu yang ku mau. bukan dia, atau mereka. aku ingin, kau merengkuh lenganku lagi. karna aku sudah tidak bersayap lagi. hanya menunggu, untuk jatuh. jika tidak ada lagi kata kita, biarkan aku hidup dengan kenangan. denganmu. jangan bangunkan aku. aku tidak mau tersadar, tanpamu. pilu

Rabu, 07 Januari 2009

always remember a moment to remember

Guys,... ada yang ketinggalan ni. Pas maen ke tempat temen, sambil nunggu dia kuliah aku nonton film di kamarnya. Untung aja stock filmya banyak. Rekomendasinya si film korea berjudul A moment to remember. Genrenya drama romantis (plus tragis... hiks). Kurang lebih reviewnya seperti ini:
Diceritakan ada seorang cewek (su jin), desaigner yang baru patah hati karena kekasihnya ternyata tidak menepati janjinya untuk pergi bersama. Padahal su jin sangat mencintai pria itu walaupuin pria itu sudah beristri. Pertemuan pertama dengan tokoh pria (Cul coo) terjadi saat cewek tadi beli softdrink di supermarket dalam keadaan mabuk. bla bla...... Dalam kesempatan lain mereka dipertemukan lagi karna ternyata Cul coo tadi bekerja sebagai mandor di proyek pembangunan gedung yang ditangani ayah su jin. Beberapa kejadian makin mendekatkan mereka dan akhirnya mereka jadian. Hubungan mereka sempat ditentang aayah su jin karena perbedaan status sosial dan reputasi ibu cul coo yang jelek. Namun akhirnya ayah su jin merestui karna melihat su jin jatuh sakin karena sangat mencintai cul coo. Kehidupan mereka sangat bahagia. Setelah menikah, cul coo yang baru lulus arsitektur memiliki karir yang bagus. Rumah tangga mereka dipenuhi dengan kebahagiaan. Sampai akhirnya, su jin yang merasa sering melupakan sesuatu memeriksakan diri ke dokter. Saat hasil tes keluar su jin divonis menderita alzheimer, penyakit yang menyerang saraf yang membuat lambat laun daya in gat sesorang semakin menurun.
Cul coo yang belakangan tahu sangat terpukul. Dia baru menyadari perubahan su jin yang seperti orang linglung. Tapi dia menerima itu. Dia tetap akan merawat su jin, walaupun su jin meminta berpisah dengannya. bahkan bila su jin tidak akan mengingatnya lagi.

oleh-oleh

Minggu penuh perjuangan itu terlewati juga. Roadshow 3 kota (walaupun masih dalam 1 propinsi) yang rata-rata singgahnya cuma 1 x 24 jam ternyata cukup menguras fisikku. Tapi dalam prosesnya banyak sekali pengalaman dan sesuatu yang aku dapetin. Walaupun awalnya berat banget karena aku sampai mabuk perjalanan, gila aja.. harus berdesak-desakan di bus gara-gara long weekend natal kemarin tapi semua terlampaui juga. Di kota berikutnya adalah nostalgia bagiku. Melihat pembagunan gedung di berbagai fakultas mengingatkanku akan kontroversi UU BHMN Perguruan Tinggi yang lagi panas-panasnya saat ini. Aku bersyukur saja sudah tidak berstatus mahasiswa, jadi tidak ikut menanggung biaya pembangunan gedung-gedung itu. hehehe. Belum lagi wifi area ada di hampir semua fakultas. Sayang ke kampus pas minggu tenang menjelang ujian semester, ga bisa cuci mata. Mahasiswa cuma dikit, cuma yang dalam proses konsultasi tugas akhir saja.
Dan temanku itu, dimana tempatku menginap ini, kaget waktu baru ketemu. Nggak biasanya katanya. Jelas aja, waktu itu aku membawa ransel, dengan wajah merah karena panas, dan keringatan gara2 jalan dengan jarak yang lumayan, mengingat hampir 2 taon ini tidak pernah melakukannya lagi... lengkaplah sudah penampilanku seperti backpacker. hehhehehe.
Untunglah dia masih ada kuliah jadi aku bisa numpang sebentar di kos nya. Setelah urusanku dengan fakultas selesei, tibalah waktunya jalan jalan. Di salah satu mall, temenku ini beli minuman yang pada awalnya cukup aneh di telingaku, "air mata kucing". Apa itu?? Karna penasaran aku ikutan beli. Warnanya kayak teh tapi aga bening, rasanya segar. di leafletnya tertulis bisa meredakan panas dalam. Trus kenapa namanya air mata kucing? kata temanku karena terbuat dari buah kelengkeng. So???? Ternyata buah kelengkeng dalam bahasa Malaysia adalah air mata kucing. Outlet ini sendiri ternyata adalah franchise nya. Harganya?? Cukup murah. Rp 2,000 sudah dapat menikmati 1 gelas. Untuk menu yang lebih variatif harga menyesuaikan.Dalam perjalanan pulang aku sempat bercanda ma temanku, bagaimana kalo kami bikin usaha tandingan dengan nama Air Mata Buaya. Wuakakak. Akhirnya.... aku pulang dengan membawa 2 gelas air mata kucing dan novel Filosofi Kopi Dee Lestari.