Jumat, 13 Juni 2008

Tentang Seseorang (Part 1)

Tulisan ini aku dedikasikan untuk Keke, sepupuku yang baek hati, yang sebentar lagi ultah dan barusan ngerayain ultah perkawinan yang pertama

Waktu itu berlalu begitu cepat. begitu cepat sehingga 22 tahun ku bersamanya bagaikan perjalanan dari rumahku ke rumahnya yang cuma 22 menit. Hm... Saudaraku yang satu ini, begitu menarik. Entah sudah berapa pria yang harus meratap karena sudah 1 tahun ini dia sudah termiliki. Tak terhitung berapa banyak waktu yang Ia curahkan untukku. Dia segalanya bagiku. Bagaimana tidak? Dari kecil aku sudah mengenalnya. Walaupun menurut cerita orang tua kami, seorang keke kecil bingung harus manggil apa kepadaku. Mbak.. (karna secara silsilah aku di atasnya) ataukah adek (emang aku lebih muda si..). Finally, keke kecil ini memutuskan memanggilku dengan adek mbak arli, mungkin karna di ga ikhlas juga lha wong jelas dia yang lebih tua tapi kok aku yang di panggil mbak. hehhe. Untung sejalan dengan bertambahnya usia, dia ikhlas dan ridho memanggilku "mbak". hehehehe.

Dari kecil kita berdua memang sangat dekat. Maklumlah, pada waktu itu cuma kita cucu perempuan (dari keluarga ibu). Saking dekatnya, aku tau sapa aja pria yang menjadi "korban2"nya, pacar pertamanya, ciuman pertamanya, de el el. Biarpun banyak banget perbedaan kita, seperti dia yang tomboy dan aku yang lebih feminin, dia sangat suka "art" dan aku yang lebih akademis, dia yang mandiri dan aku yang lebih tergantung tetapi tetep berusaha mandiri (hehehehe,..), itu semua tidak menghalangi kita. malahan membuat kita saling melengkapi.
Gara-gara dia aku sering bermimpi punya kakak cewek karna bisa tuker-tukeran baju, bisa saling nata rambut. Pokoknya banyak deh. Aaah Keke, aku kadang benar2 merindukannya. Saat dia bisa nginep dirumahku sepuasnya, bercerita sampai pagi, baca komik, shopping bareng sepuasnya. Sekarang si susah,.. Mau maen aja musti ijin ma bodyguardmu, trus shopping juga dianterin ma suamimu. Gapapa si kalo suamimu lagi enak diajak jalan.. Tapi kalo dia dah ga mood,... alamat deh.. pencet2 klakson mobil. Huuuh.. capek. (maaf mas dwi atas kejujuranku... hehhehe)
Keke... keke.... Kangen banget ma dia. Senyumnya.. Perhatiannya.. Kegilaannya....Semuanya.... Begitu banyak hal indah tentangmu yang ga akan habis aku ceritakan. Semoga kita bisa tetep seperti ini ya, saling menguatkan.. Semoga dia juga tetep bisa merasakan, walaupun kita jauh, jarang ketemu, aku selalu menyayanginya..

Selasa, 10 Juni 2008

Seandainya Bisa Memilih


Tulisan ini adalah cermin dari kegalauan seorang wanita. Dia sahabatku. Salah seorang sahabat terbaikku. Berawal dari sms curhatnya yang pada awalnya cuma buat aku tersenyum. Ternyata ada satu korban yang terkena anak panah cinta (jadi inget lagunya agnes monica..........). "Ar,.. Bagaimana bisa hatiku terbelah dua? Jatuh cinta pada 2 insan yang berbeda. Dan kenapa dia mau hanya menjadi yang kedua?" tanyanya. dan tentu saja aku tidak bisa menjawabnya. Bagaimana bisa? Sedangkan dia yang merasakan tidak tau jawabannya. Aku hanya bisa memberinya support sebagai teman tentunya. Bahwa cinta bisa hadir kapan saja. Bahwa menerimanya adalah satu-satunya cara menentramkan hati kita. Aku bilang kepadanya, Nikmatin saja. Tidak setiap saat kita merasakan cinta. Turutilah kata hatimu. Beberapa hari kemudian dia menelponku. "Ar, kenapa ternyata rasanya sakit sekali. Aku mencoba menikmatinya, seperti yang kamu katakan. Tapi kenapa sakit juga? Sakit karna dia yang kucinta hanyalah menjadi rahasia????". Ups, ternyata aku tidak lengkap memilih kalimat. Harusnya yang kukatakan tidak hanya, "Nikmatin saja", tapi harus ditambah dengan "Indah dan sakitnya!!!".